Rabu, 17 Oktober 2012

“Upaya mengkondisikan kampanye yang menganut empat prinsip, yaitu sejuk, damai, aman, dan simpatik dalam Pemilukada Nganjuk 2012”



UPAYA MENGKONDISIKAN KAMPANYE YANG MENGANUT EMPAT PRINSIP YAITU 
SEJUK, DAMAI, AMAN, DAN SIMPATIK 
DALAM PEMILUKADA NGANJUK 
TAHUN 2012


BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

        Panitia mengindikasikan adanya kampanye tersebung dalam pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Nganjuk yang dijadwalkan 12 Desember 2012. Kampanye dini bisa dilakukan oleh pejabat kini (incumbent), melalui berbagai macam program maupun sosialisasi. Hal itu tentunya memberi ruang gerak, karena incumbent masih sebagai kepala daerah. Walaupun ada indikasi kampanye dini Panwas Nganjuk belum bisa berbuat banyak. Saat ini tahapan untuk pendaftaran calon belum dimulai, sehingga belum bisa dinyatakan sebagai pelanggaran (Chusna, 2012).    
        Sementara itu Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Nganjuk Abdul Wahid menegaskan tidak ada instruksi untuk mendukung salah satu calon dalam pilkada nantinya, walaupun “incumbent” maju. PNS tetap netral dan dibebaskan untuk memilih calon yang didukungnya. KPU Nganjuk akan menyelenggarakan pilkada pada 12 desember 2012. Saat ini sudah terbentuk PPK dan PPS untuk pilkada tersebut. Terdapat sebanyak PPK yang tersebar di 20 kecamatan wilayah kabupaten Nganjuk, dan 852 PPS yang duduk potensial pemilih pemilu (DP4) sebanyak 946.485 pemilih dari sekitar 1.245.000 jiwa warga Nganjuk. Jumlah itu akan diverifikasi oleh PPS untuk selanjutnya ditetapkan menjadi daftar pemilih tetap (DPT). KPU mengajukan anggaran Rp. 15 miliar untuk pilkada. Namun, anggaran itu hanya diperuntukan guna satu putaran saja. Jika ada putaran kedua, hal itu akan dibahas dalam pengajuan APBD 2013 (Chusna, 2012).

        Berdasarkan uraian di atas maka akan dibahas mengenai upaya untuk menciptakan situasi kampanye yang sejuk, damai, aman, dan simpatik dalam pemilukada Nganjuk Tahun 2012 dengan judul: “upaya mengkondisikan kampanye yang menganut empat prinsip, yaitu sejuk, damai, aman, dan simpatik dalam Pemilukada Nganjuk 2012”.
       

1.2   Perumusan Masalah

        Berdasarkan uraian latar belakang diatas, permasalahan yang diangkat dalam karya tulis ini adalah:
  1. Bagaimana menciptakan situasi kampanye yang sejuk, damai, aman, dan simpatik dalam pemilukada Nganjuk Tahun 2012?
  2. Apakah dampak positif yang tercipta dari kampanye yang sejuk, damai, aman dan simpatik dalam pilkada Nganjuk Tahun 2012?

1.3   Tujuan Penulisan

         Adapun tujuan dari penulisan karya ini adalah:
  1.  Menguraikan/menjelaskan tentang situasi kampanye yang sejuk, damai,aman dan simpatik dalam pilkada Nganjuk tahun 2012.
  2. Menguraikan/menjelaskan situasi kampanye setelah terciptanya kampanye yang sejuk,damai,aman dan simpatik serta dampak dari kampanye itu sendiri.

1.4   Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan karya tulis ini antara lain:
  1. untuk menciptakan situasi kampanye yang sejuk,damai,aman dan simpatik dari kampanye yang akan dilaksanakan.
  2. Untuk mencipakan dampak yang positif dari kampanye yang telah dilaksanakan.


BAB II
PEMBAHASAN


     2.1 Definisi Pemilu
      Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan  adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam hal ini, keberadaan Partai Politik (Parpol) adalah sebagai wakil rakyat (selain DPD sebagai wakil daerah non parpol ditingkat pusat) yang dipilih oleh rakyat untuk menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pusat. DPRD (Propinsi dan tingkat Kabupaten/Kota). Mereka akan bertugas dibidang legistasi dan kebijakan publik pada tingkatnya masing-masing selama 5 tahun  kedepan (Imam, 2009).
      Jumlah calon legislatif (caleg) yang diajukan atau mengajukan diri sebagai caleg melalui berbagai partai politik (caleg perseorangan untuk DPD) jumlahnya cukup besar. Bahkan mengesankan sebagai pengisi lowongan pekerjaan yang layak diperebutkan. Mereka terdiri dari berbagai latar belakang yang sangat beragam, yang menuju pada satu tujuan yaitu dapat menduduki jabatan legislatif. Oleh karena jumlahnya yang sangat besar itu, maka mereka harus dipilih dan disisihkan secara demokratis melalui pemilihan. Dalam konteks tersebut, maka kampanye sebagai ajang promosi diri, menjadi satu hal yang amat penting untuk membuka peluang mendapat pekerjaan legislatif tersebut. Oleh karenannya dengan mengdepankan prinsip keteraturan, ketertiban dan kenyamanan, maka proses kampanye diatur sedemikian rupa agar dapat berlangsung dengan tertib, santun, arif dan menyejukkan (Imam, 2009).
      Kampanye politik merupakan upaya terorganisir yang berusaha untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan dalam kelompok tertentu. Dalam demokrasi kampanye politik sering menyebut pemilu kampanye, dimana perwakilan yang dipilih atau referendum diputuskan. Dalam politik modern, kampanye profil yang paling tinggi politik difokuskan pada calon kepala negara/ kepala pemerintahan, presiden atau perdana menteri (wikipedia)
      Pesan kampanye berisikan ide-ide bahwa peserta ingin berbagi dengan pemilih. Pesan sering terdiri dari beberapa poin berbicara tentang isu-isu kebijakan. Poin meringkas ide utama dari kampanye dan sering diulang untuk menciptakan kesan abadi dengan pemilih. Dalam pemilu banyak partai oposisi akan mencoba untuk mendapatkan calon “off pesan” dengan mengusung kebijakan atau pertanyaan pribadi yang tidak terkait dengan pokok pembicaraan. Kampanye kebanyakan lebih memilih untuk menyimpan pesan yang luas untuk menarik pemilih yang paling potensial. Sebuah pesan yang terlalu sempit dapat menjauhkan pemilih atau memperlambat calon turun dengan menjelaskan detail. Misalnya, dalam pemilihan presiden 2008 di Amerika John Imccam awalnya menggunakan pesan yang berfokus pada patriotisme dan pengalaman politik : “Negara pertama”, kemudian pesan itu berubah untuk mengalihkan perhatian untuk perannya sebagai “The Maverick asli” dalam pembentukan politik. Barack Obama berlari pada pesan, konsistensi sederhana “perubahan” di seluruh kampanyenya. Jika pesan dibuat dengan hati-hati, hal itu akan menjamin calon kemenangan di pemilu. Untuk calon pemenang, pesan halus dan kemudian menjadinya agenda politik dikantor (wikipedia).
      Dalam kampanye politik modern, organiasi kampanye akan memiliki struktur yang koheren personil dalam cara yang  sama seperti setiap bisnis dengan ukuran yang sama(wikipedia).
     
      2.2    Prediksi Jumlah Pemilih di KPU Nganjuk Bertambah

      Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, memprediksikan jumlah pemilih saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 12 Desember 2012, akan bertambah dibanding jumlah pemilih pada Pilkada 2007. Ketua KPU Kabupaten Nganjuk oleh Juwahir mengemukakan jumlah penduduk di Nganjuk diketahui mencapai 1.218.000 jiwa per april 2012. Jumlah itu lebih banyak daripada saat pilkada 2007 lalu (Chusna, 2012).
      Namun jumlah itu masih belum final. Saat ini, jumlah penduduk masih dipastikan oleh pemerintah daerah lewat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab.Nganjuk. Sesuai dengan jadwal untuk penyerahan daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) paling akhir diserahkan oleh Pemkab ke KPU pada 15 juni mendatang. Jumlah itu menentukan, sampai berapa besar adanya tambahan jumlah penduduk yang berhak memberikan suaranya (Chusnal, 2012).
      Sampai saat ini Pemilihan Panitia Kecamatan (PPK) di Nganjuk sudah selesai. PPK sudah dilantik terlebih dahulu pada awal pekan lalu, sementara untuk Panitia Pemungutan Suara (PPS) akan dilakukan seleksi tes pada 7 Juni mendatang di masing-masing kantor kecamatan. Jumlah PPK yang dilantik ada sebanyak 100 PPK yang tersebar di 20 Kecamatan wilayah Kab. Nganjuk, sementara itu untuk jumlah PPS yang akan di pilih mencapai 852 PPS yang terbagi di 184 desa. Dalam pilkada 2012, KPU Nganjuk mengajukan anggaran sampai Rp. 15 milyar yang hanya diperuntukan satu putaran saja. Nominal itu masih diajukan tambahan yang rencanannya diajukan pada Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2012 sampai Rp. 500 juta. Total anggaran untuk Pilkada itu diajukan ke APBD jika ada putaran kedua.
      Setelah adanya pendataan jumlah pemilih pada pemilu kepala daerah kabupaten nganjuk pada tanggal 12 desember 2012 , selanjutnya KPU  melakukan sosialisasi kepada beberapa pemilih diantaranya pemilih pemula atau pelajar, masyarakat dan partai politik. Untuk skema penjelasan dari sosialisasi pemilu kepala daerah adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1 Sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah

    2.1   Solusi mengatasi kampanye yang tidak efektif

          Sejak masa kampanye pilleg  hingga pilpres. Ini hari-hari kita selalu disuguhkan dengan kampanye. Dari cara-cara yang sejak dahulu sudah dipakai misalnya, selembaran yang sering dibagikan oleh para sukarelawan, spanduk dan umbul-umbul yang banyak memenuhi ruang publik, juga kampanye dengan cara-cara yang lebih modern atau canggih yaitu iklan di televisi dan internet. Semua kampanye tersebut di tayangkan terus-menerus dengan satu tujuan agar pikiran dan hati kita tertarik sehingga kita akan memberikan pilihan bagi mereka. Cara-cara di atas termasuk tidak efektif. Agar terciptanya sebuah kampanye yang baik. Beberapa faktor yang harus diperhatikan, yakni: 
   1.      Running Open Seat (menghadapi Incumbent)
Dalam hal ini running open seat biasannya lebih mudah. Karena semua lawan merupakan “orang baru” dimana semua calon sama-sama berangkat dari “titik nol”.
Lain halnya dengan incumbent. Biasanya incumbent memiliki tingkat pengenalan (popularitas), memiliki masalah financial.
  2     Wel Founded (under Founded)
Strategi atau kampanye yang efektif (terbaik) juga harus menjadi strategi realistis jika memiliki kemampuan finansial yang cukup, hendaknya membayar staf, menyewa konsultan, menyewa web dan running iklan di televisi. Jika kekurangan dana. Andaikanlah sukarelawan, taktik akar rumput. Dan materi kampanye underground. (utuhtaedini, 2012)
  3.      Memetakan diri (Calon Anda)
Bagaimana orang melihat anda atau calon anda, apakah anda atau calon anda memiliki pengalaman dalam politik, bagaimana dengan bisnis, apakah anda atau calon anda memiliki pengetahuan khusus atau pengalaman dengan masalah tertentu, apakah anda atau calon anda memiliki kekuatan di lingkungan tertentu atau demografis, sewa orang yang mengetahui letak kekuatan dan kelemahan diri anda dan calon anda (utuhtaedini, 2012)
  4.      Kenali lawan
Apakah dia juga didanai atau kekurangan dana, apa latar belakang mereka. Kenali lawan sebaik anda mengenali diri anda atau calon anda.(utuhtaedini, 2012)

  5.      Isu penting masyarakat
Isu apa yang merupakan isu penting bagi masyarakat pemilih. Apakah bagi mereka jaminan kesehatan lebih penting dibanding jaminan pendidikan, atau apakah kepastian hukum yang dianggap penting bagi pemilih. Kenali dengan baik isu-isu tersebut, kemudian buat pesan kampanye berdasarkan isu tersebut. Strategi kempanye yang baik akan menyesuaikan dengan isu-isu dan masalah-masalah terpenting bagi pemilih. Beri apa yang mereka inginkan, agar pada saat pemilihan tiba mereka akan memberi apa yang anda inginkan.(utuhtaedini, 2012)
          Dengan bekerja berdasarkan kelima faktor tersebut, akan lebih mudah dalam menyusun strategi kampanye terbaik. Strategi yang tepat akan berbeda untuk masing-masing kandidat dan untuk setiap pemilihan. Luangkan waktu untuk memikirkan strategi anda sebelum masuk ke tengah-tengah pertempuran.(utuhtaedini, 2012).
          Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kampanye.  Beberapa masalah dan krikitan dari pelaksanaan kampanye yang selama ini dilakukan oleh partai politik. Adapun masalah dan kritikan tersebut antara lain di jelaskan pada gambar berikut ini.


    2.1  Antusiasme pemuda dalam menyikapi kampanye yang sejuk, damai aman, dan simpatik dalam pemilukada nganjuk 2012.

  a.   Tingginya antusiasme politik pemuda
         Tingginya antusiasme politik pemuda dalam politik bisa jadi karena sifat keingintahuan yang besar, cepat merespon perubahan dan lebih cepat dalam mengikuti perkembangan yang ada. Akinatnya, pemuda kini cenderung kritis terhadap lingkungan sekitarnya. Menurut survei litbang kompas untuk pemilu 2009 lalu, menunjukan bahwa pemuda memiliki antusiasme politik yang sangat tinggi. Bahkan jatuh dari kesan skeptik politik yang meleket padanya. Pemuda memiliki caranya sendiri dalam mengekspresikan kesadaran politik mereka, bahkan bukan tidak mungkin, pereferensi politik pemuda yang dianggap pasif, karena selalu mengikiti orang tuanya kini menjadi pertanyaan terbaik. Bahwa kemungkinan besar kreatifitas pemuda dalam mengekpresikan pilihan politiknya berpengaruh besar terhadap preferensi politik masyarakat secara luas. Hal ini, sekali lagi menunjukan bahwa pemuda adalah sebagai agen penggerak perubahan dalam konteks politik.
         Semakin muda usia pemilih semakin tinggi juga antusiasme mereka terhadap politik.
Usia 17-21 tahun antusiasme mereka untuk mengikuti pemilu sebesar 84 persen, usia 22-29 tahun sebesar 80 persen dan untuk usia 30-40 tahun antusiasme politik mereka lebih rendah. Perkembangan teknologi informasi mampu mendorong para pemuda untuk selalu mengikiuti perkembangan politik. Pemuda lebih cepat dalam menangkap maupun merespon informasi yang berkembang. Massifnya social media dari kalangan pemuda dapat di contoh. Sehingga social media dapat dimanfaatkan beberapa pihak untuk membreeding isu-isu politik dikalangan pemuda. Dengan cara disseminasi isu-isu politik tersebut maka pemuda menjadi peka terhadap perkembangan politik
  a.    Pemuda cenderung kritis
         Pemuda memang dengan cepat menerima dan beradaptasi terhadap perkembangan. Sifat seperti ini jika disosialisasikan dalam kesadaran politik maka pemuda cenderung untuk merespon perubahan. Jika realitas yang anda dikonstruksikan tidak lagi memenuhi ekspektasi dan harus berubah, maka yang merespon perubahan untuk pertama kalinya adalah pemuda. Berbagai pergerakan social di indonesia  mulai dari sumpah pemuda, tuntunan mereleka hingga tuntunan reformasi selalu diinisiasi oleh pemuda. Maka tidak heran jika suatu kampanye diarahkan untuk memperoleh dukungan pemuda. Jika apa yang dikampanyekan mampu menyentuh kesadaran mereka, maka mereka akan bergerak dengan sendirinya dan membawa pengaruh luas pada setiap kelompok masyarakat.(situs islam, 2009)


BAB III
PENUTUP

    3.1        KESIMPULAN
  1.      Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Secara langsung, umum, bebas, rahasia,jujur dan adil dalam negara kesatuan republik indonesia (NKRI) berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
  2.      Kampanye berperan sebagai ajang promosi diri, menjadi satu hal yang amat penting untuk membuka peluang mendapat “pekerjaan” legislatif tersebut. 
  3.     Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten nganjuk jatim jawa timur mempredisikan jumlah pemilih saat pilkada 12 desember 2012 akan bertambah dibanding jumlah pemilih pada pemilukada 2007.
  4.      Terciptannya kampanye yang SEDAMANTIK (sejuk damai aman dan simpatik).
  5.      Kampanye yang baik dan efektif adalah kampanye yang mempunyai strategi atau tata cara yang baik
  6.      Semakin muda usia pemilih semakin tinggi antusiasme mereka terhadap politik

  3.2  SARAN
            Agar terciptanya kampanye yang sejuk, damai, aman dan simpatik berikut  ini adalah
  1.     Jangan tergoda pada kampanye yang mengumbar janji yang tidak pasti dan banyak menghabiskan dana
  2.    Pilihlah pemimpin yang mempunyai loyalitas dan dirasa sungguh memperhatikan masyarakatnya
  3.      Kampanye dapat dilakukan dengan berbagai cara yang modern atau canggih misalnya lewat internet, televisi, radio dan lain-lain.


DAFTAR PUSTAKA

     Anonim. 2012. Wikipedia. http://en.wikipedia.org/wiki/political_compaign (diakses pada tanggal 9 Oktober  2012).
     Ainuamri. 2009. Cara kampanye yang paling efektif dan efisien. http://ainuamri.wordpress.com/2009/03/27/tips-cara-kampanye-yang-paling-efektif-dan-efisien. (diakses pada tanggal 9 oktober 2012)
     Anonim. 2012. Pemuda antara antusiasme dan pengaruhnya terhadap preferensi politik. http://www.gema nuran.com/2012/09/pemuda-antara-antusiasme-dan-pengaruhnya-terhadap-preferensi-politik/
     Anonim. 2009. Kampanye yang paling baik dan efektif. http://umum.kompasiana.com/2009/07/04/kampanye-yang-paling-baik-dan-efektif/
Wachjoe. 2009. Tips kampanye inovatif. http://wachjoe. Wordpress.com/2009/01/08/tips-kampanye-kreatif-inovatif/

Senin, 15 Oktober 2012

KPU Kabupaten Nganjuk

 

Negara Kesatuan Republik Indonesia



Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauanterbesar di dunia yang terdiri dari 13.487 pulau,[5][6] oleh karena itu ia disebut juga sebagai Nusantara ("pulau luar", di samping Jawa yang dianggap pusat).[7] Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006,[8] Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang berpenduduk Muslimterbesar di dunia, meskipun secara resmi bukanlah negara Islam. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik, dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Presiden yang dipilih langsung. Ibukota negara ialah Jakarta. Indonesia berbatasan dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini diPulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara tetangga lainnya adalah Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India.
Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting setidaknya sejak abad ke-7, yaitu ketikaKerajaan Sriwijaya di Palembang menjalin hubungan agama dan perdagangan dengan Tiongkok dan India. Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha telah tumbuh pada awal abad Masehi, diikuti para pedagang yang membawa agama Islam, serta berbagai kekuatan Eropa yang saling bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah Maluku semasa era penjelajahan samudra. Setelah berada di bawahpenjajahan Belanda, Indonesia yang saat itu bernama Hindia-Belanda menyatakan kemerdekaannya di akhir Perang Dunia II. Selanjutnya Indonesia mendapat berbagai hambatan, ancaman dan tantangan dari bencana alam, korupsi, separatisme, proses demokratisasi dan periode perubahan ekonomi yang pesat.
Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama yang berbeda. Suku Jawa adalah grup etnis terbesar dan secara politis paling dominan. Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal ika" ("Berbeda-beda tetapi tetap satu"), berarti keberagaman yang membentuk negara. Selain memiliki populasi padat dan wilayah yang luas, Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia.
Indonesia juga anggota dari PBB dan satu-satunya anggota yang pernah keluar dariPBB, yaitu pada tanggal 7 Januari 1965, dan bergabung kembali pada tanggal 28 September 1966 dan Indonesia tetap dinyatakan sebagai anggota yang ke-60, keanggotaan yang sama sejak bergabungnya Indonesia pada tanggal 28 September1950. Selain PBB, Indonesia juga merupakan anggota dari ASEAN, APEC, OKI, G-20 dan akan menjadi anggota dari OECD.

[sunting]Etimologi

Kata "Indonesia" berasal dari kata dalam bahasa Latin yaitu Indus yang berarti "Hindia" dan kata dalam bahasa Yunani nesos yang berarti "pulau".[9] Jadi, kata Indonesia berarti wilayah Hindia kepulauan, atau kepulauan yang berada di Hindia, yang menunjukkan bahwa nama ini terbentuk jauh sebelum Indonesia menjadi negara berdaulat.[10] Pada tahun 1850, George Earl, seorang etnologberkebangsaan Inggris, awalnya mengusulkan istilah Indunesia dan Malayunesia untuk penduduk "Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu".[11] Murid dari Earl, James Richardson Logan, menggunakan kata Indonesia sebagai sinonim dari Kepulauan India.[12] Namun, penulisan akademik Belanda di media Hindia-Belanda tidak menggunakan kata Indonesia, tetapi istilah Kepulauan Melayu (Maleische Archipel); Hindia Timur Belanda (Nederlandsch Oost Indië), atau Hindia (Indië); Timur (de Oost); dan bahkan Insulinde (istilah ini diperkenalkan tahun 1860 dalam novel Max Havelaar (1859), ditulis oleh Multatuli, mengenai kritik terhadap kolonialisme Belanda).[7]
Sejak tahun 1900, nama Indonesia menjadi lebih umum pada lingkungan akademik di luar Belanda, dan golongan nasionalis Indonesia menggunakannya untuk ekspresi politik.[7] Adolf Bastian dari Universitas Berlin memasyarakatkan nama ini melalui buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipels, 1884–1894. Pelajar Indonesia pertama yang menggunakannya ialah Suwardi Suryaningrat(Ki Hajar Dewantara), yaitu ketika ia mendirikan kantor berita di Belanda yang bernama Indonesisch Pers Bureau pada tahun 1913.[10]

[sunting]Sejarah

[sunting]Sejarah awal

Peninggalan fosil-fosil Homo erectus, yang oleh antropolog juga dijuluki "Manusia Jawa", menimbulkan dugaan bahwa kepulauan Indonesia telah mulai berpenghuni pada antara dua juta sampai 500.000 tahun yang lalu.[13] Bangsa Austronesia, yang membentuk mayoritas penduduk pada saat ini, bermigrasi ke Asia Tenggara dari Taiwan. Mereka tiba di sekitar 2000 SM, dan menyebabkanbangsa Melanesia yang telah ada lebih dahulu di sana terdesak ke wilayah-wilayah yang jauh di timur kepulauan.[14] Kondisi tempat yang ideal bagi pertanian, dan penguasaan atas cara bercocok tanam padi setidaknya sejak abad ke-8 SM,[15] menyebabkan banyak perkampungan, kota, dan kerajaan-kerajaan kecil tumbuh berkembang dengan baik pada abad pertama masehi. Selain itu, Indonesia yang terletak di jalur perdagangan laut internasional dan antar pulau, telah menjadi jalur pelayaran antara India dan Cina selama beberapa abad.[16] Sejarah Indonesia selanjutnya mengalami banyak sekali pengaruh dari kegiatan perdagangan tersebut.[17]

Sejak abad ke-1 kapal dagang Indonesia telah berlayar jauh, bahkan sampai ke Afrika. Sebuah bagian dari relief kapal di candi Borobudur, k. 800 M.
Di bawah pengaruh agama Hindu dan Buddha, beberapa kerajaan terbentuk di pulauKalimantan, Sumatra, dan Jawa sejak abad ke-4 hingga abad ke-14. Kutai, merupakan kerajaan tertua di Nusantara yang berdiri pada abad ke-4 di hulu sungai Mahakam,Kalimantan Timur. Di wilayah barat pulau Jawa, pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M berdiri kerajaan Tarumanegara. Pemerintahan Tarumanagara dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda dari tahun 669 M sampai 1579 M. Pada abad ke-7 muncul kerajaan Malayu yang berpusat di Jambi, Sumatera. Sriwijaya mengalahkan Malayu dan muncul sebagai kerajaan maritim yang paling perkasa di Nusantara. Wilayah kekuasaannya meliputi Sumatera, Jawa, semenanjung Melayu, sekaligus mengontrol perdagangan di Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut Cina Selatan.[18] Di bawah pengaruh Sriwijaya, antara abad ke-8 dan ke-10 wangsa Syailendra dan Sanjaya berhasil mengembangkan kerajaan-kerajaan berbasis agrikultur di Jawa, dengan peninggalan bersejarahnya seperti candi Borobudur dan candi Prambanan. Di akhir abad ke-13, Majapahit berdiri di bagian timur pulau Jawa. Di bawah pimpinan mahapatih Gajah Mada, kekuasaannya meluas sampai hampir meliputi wilayah Indonesia kini; dan sering disebut "Zaman Keemasan" dalam sejarah Indonesia.[19]
Kedatangan pedagang-pedagang Arab dan Persia melalui Gujarat, India, kemudian membawa agama Islam. Selain itu pelaut-pelautTiongkok yang dipimpin oleh Laksamana Cheng Ho (Zheng He) yang beragama Islam, juga pernah menyinggahi wilayah ini pada awalabad ke-15.[20] Para pedagang-pedagang ini juga menyebarkan agama Islam di beberapa wilayah Nusantara. Samudera Pasai yang berdiri pada tahun 1267, merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia.

[sunting]Kolonialisme

Indonesia juga merupakan negara yang dijajah oleh banyak negara Eropa dan juga Asia, itu disebabkan Indonesia sejak zaman dahulu merupakan negara yang kaya akan hasil alamnya yang melimpah, hingga membuat negara-negara Eropa tergiur untuk menjajah dan bermaksud menguasai sumber daya alamnya untuk pemasukan bagi negaranya, Negara-negara yang pernah menjajah diantaranya adalah;
  • Portugis pada tahun 1509, hanya Maluku, lalu berhasil diusir pada pada tahun 1595
  • Spanyol pada tahun 1521, hanya Sulawesi Utara, tetapi berhasil diusir pada tahun 1692.
  • Belanda pada tahun 1602, seluruh wilayah Indonesia.
  • Perancis secara tidak langsung menguasai Jawa pada periode 1806-1811 karena Kerajaan Belanda takluk kepada kekuatan Perancis. Ketika Louis Bonaparte adik Napoleon Bonaparte naik takhta Belanda pada tahun 1806, maka secara otomatis jajahan Belanda jatuh ke tangan Perancis. Periode ini berlangsung pada pemerintahan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels pada tahun 1808-1811. Berakhir pada tahun 1811 ketika Inggris mengalahkan kekuatan Belanda-Perancis di pulau Jawa.
  • Inggris pada tahun 1811, sejak ditandatanganinya Kapitulasi Tungtang yang salah satunya berisi penyerahan Pulau Jawa dariBelanda kepada Inggris, Pada tahun 1814 dilakukanlah Konvensi London yang isinya pemerintah Belanda berkuasa kembali atas wilayah jajahan Inggris di Indonesia. Lalu baru pada tahun 1816, pemerintahan Inggris di Indonesia secara resmi berakhir..
  • Jepang pada tahun 1942, hanya 3,5 tahun, dan berakhir pada tahun 1945, sejak kekalahan Jepang kepada sekutu.
Ketika orang-orang Eropa datang pada awal abad ke-16, mereka menemukan beberapa kerajaan yang dengan mudah dapat mereka kuasai demi mendominasi perdagangan rempah-rempah. Portugis pertama kali mendarat di dua pelabuhan Kerajaan Sunda yaituBanten dan Sunda Kelapa, tapi dapat diusir dan bergerak ke arah timur dan menguasai Maluku. Pada abad ke-17, Belanda muncul sebagai yang terkuat di antara negara-negara Eropa lainnya, mengalahkan Britania Raya dan Portugal (kecuali untuk koloni mereka,Timor Portugis). Pada masa itulah agama Kristen masuk ke Indonesia sebagai salah satu misi imperialisme lama yang dikenal sebagai3G, yaitu Gold, Glory, and Gospel.[21] Belanda menguasai Indonesia sebagai koloni hingga Perang Dunia II, awalnya melalui VOC, dan kemudian langsung oleh pemerintah Belanda sejak awal abad ke-19.

Johannes van den Bosch, pencetusCultuurstelsel.
Di bawah sistem Cultuurstelsel (Sistem Penanaman) pada abad ke-19, perkebunan besar dan penanaman paksa dilaksanakan di Jawa, akhirnya menghasilkan keuntungan bagi Belanda yang tidak dapat dihasilkan VOC. Pada masa pemerintahan kolonial yang lebih bebas setelah 1870, sistem ini dihapus. Setelah 1901 pihak Belanda memperkenalkan Kebijakan Beretika,[22] yang termasuk reformasi politik yang terbatas dan investasi yang lebih besar di Hindia-Belanda.
Pada masa Perang Dunia II, sewaktu Belanda dijajah oleh Jerman, Jepang menguasai Indonesia. Setelah mendapatkan Indonesia pada tahun 1942, Jepang melihat bahwa para pejuang Indonesia merupakan rekan perdagangan yang kooperatif dan bersedia mengerahkan prajurit bila diperlukan. Soekarno, Mohammad Hatta, KH. Mas Mansur, dan Ki Hajar Dewantara diberikan penghargaan oleh Kaisar Jepang pada tahun 1943.

[sunting]Indonesia merdeka


Soekarno, presiden pertama Indonesia.
Pada Maret 1945 Jepang membentuk sebuah komite untuk kemerdekaan Indonesia. Setelah perang Pasifikberakhir pada tahun 1945, di bawah tekanan organisasi pemuda, Soekarno-Hatta memproklamasikankemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 yang pada saat itu sedang bulan Ramadhan. Setelah kemerdekaan, tiga pendiri bangsa yakni Soekarno,Mohammad Hatta, dan Sutan Sjahrir masing-masing menjabat sebagai presiden, wakil presiden, dan perdana menteri. Dalam usaha untuk menguasai kembali Indonesia, Belanda mengirimkan pasukan mereka.
Usaha-usaha berdarah untuk meredam pergerakan kemerdekaan ini kemudian dikenal oleh orang Belanda sebagai 'aksi kepolisian' (Politionele Actie), atau dikenal oleh orang Indonesia sebagai Agresi Militer.[23] Belanda akhirnya menerima hak Indonesia untuk merdeka pada 27 Desember 1949 sebagai negara federal yang disebut Republik Indonesia Serikat setelah mendapat tekanan yang kuat dari kalangan internasional, terutama Amerika Serikat. Mosi Integral Natsir pada tanggal 17 Agustus 1950, menyerukan kembalinya negara kesatuan Republik Indonesia dan membubarkan Republik Indonesia Serikat. Soekarno kembali menjadi presiden dengan Mohammad Hatta sebagai wakil presiden dan Mohammad Natsir sebagai perdana menteri.
Pada tahun 1950-an dan 1960-an, pemerintahan Soekarno mulai mengikuti sekaligus merintis gerakan non-blok pada awalnya, kemudian menjadi lebih dekat dengan blok sosialis, misalnya Republik Rakyat Cina danYugoslavia. Tahun 1960-an menjadi saksi terjadinya konfrontasi militer terhadap negara tetangga, Malaysia ("Konfrontasi"),[24] dan ketidakpuasan terhadap kesulitan ekonomi yang semakin besar. Selanjutnya pada tahun 1965 meletus kejadian G30S yang menyebabkan kematian 6 orang jenderal dan sejumlah perwira menengah lainnya. Muncul kekuatan baru yang menyebut dirinya Orde Baru yang segera menuduh Partai Komunis Indonesia sebagai otak di belakang kejadian ini dan bermaksud menggulingkan pemerintahan yang sah serta mengganti ideologi nasional menjadi berdasarkan paham sosialis-komunis. Tuduhan ini sekaligus dijadikan alasan untuk menggantikan pemerintahan lama di bawah Presiden Soekarno.

Hatta, Sukarno, dan Sjahrir, tiga pendiri Indonesia.
Jenderal Soeharto menjadi presiden pada tahun 1967 dengan alasan untuk mengamankan negara dari ancaman komunisme. Sementara itu kondisi fisik Soekarno sendiri semakin melemah. Setelah Soeharto berkuasa, ratusan ribu warga Indonesia yang dicurigai terlibat pihak komunis dibunuh, sementara masih banyak lagi warga Indonesia yang sedang berada di luar negeri, tidak berani kembali ke tanah air, dan akhirnya dicabut kewarganegaraannya. Tiga puluh dua tahun masa kekuasaan Soeharto dinamakan Orde Baru, sementara masa pemerintahan Soekarno disebutOrde Lama.
Soeharto menerapkan ekonomi neoliberal dan berhasil mendatangkan investasi luar negeri yang besar untuk masuk ke Indonesia dan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar, meski tidak merata. Pada awal rezim Orde Baru kebijakan ekomomi Indonesia disusun oleh sekelompok ekonom lulusan Departemen Ekonomi Universitas California, Berkeley, yang dipanggil "Mafia Berkeley".[25] Namun, Soeharto menambah kekayaannya dan keluarganya melalui praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme yang meluas dan dia akhirnya dipaksa turun dari jabatannya setelah aksi demonstrasi besar-besaran dan kondisi ekonomi negara yang memburuk pada tahun 1998.
Dari 1998 hingga 2001, Indonesia mempunyai tiga presiden: Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie, Abdurrahman Wahid dan Megawati Sukarnoputri. Pada tahun 2004 pemilu satu hari terbesar di dunia[26] diadakan dan dimenangkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono.
Indonesia kini sedang mengalami masalah-masalah ekonomi, politik dan pertikaian bernuansa agama di dalam negeri, dan beberapa daerah berusaha untuk mendapatkan kemerdekaan, terutama Papua. Timor Timur akhirnya resmi memisahkan diri pada tahun 1999setelah 24 tahun bersatu dengan Indonesia dan 3 tahun di bawah administrasi PBB menjadi negara Timor Leste.
Pada Desember 2004 dan Maret 2005, Aceh dan Nias dilanda dua gempa bumi besar yang totalnya menewaskan ratusan ribu jiwa. (Lihat Gempa bumi Samudra Hindia 2004 dan Gempa bumi Sumatra Maret 2005.) Kejadian ini disusul oleh gempa bumi di Yogyakartadan tsunami yang menghantam Pantai Pangandaran dan sekitarnya, serta banjir lumpur di Sidoarjo pada 2006 yang tidak kunjung terpecahkan.

[sunting]Politik dan pemerintahan


Gedung MPR-DPR

Istana Negara, bagian dari Istana Kepresidenan Jakarta.
Indonesia menjalankan pemerintahanrepublik presidensial multipartai yangdemokratis. Seperti juga di negara-negara demokrasi lainnya, sistem politik di Indonesia didasarkan padaTrias Politika yaitu kekuasaanlegislatif, eksekutif dan yudikatif. Kekuasaan legislatif dipegang oleh sebuah lembaga bernama Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
MPR pernah menjadi lembaga tertinggi negara unikameral, namun setelahamandemen ke-4 MPR bukanlah lembaga tertinggi lagi, dan komposisi keanggotaannya juga berubah. MPR setelah amandemen UUD 1945, yaitu sejak 2004 menjelma menjadi lembaga bikameral yang terdiri dari 560 anggota Dewan Perwakilan Rakyat(DPR) yang merupakan wakil rakyat melalui Partai Politik, ditambah dengan 132 anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang merupakan wakil provinsi dari jalur independen.[27] Anggota DPR dan DPD dipilih melalui pemilu dan dilantik untuk masa jabatan lima tahun. Sebelumnya, anggota MPR adalah seluruh anggota DPR ditambah utusan golongan dan TNI/Polri. MPR saat ini diketuai olehTaufiq Kiemas. DPR saat ini diketuai oleh Marzuki Alie, sedangkan DPD saat ini diketuai oleh Irman Gusman.
Lembaga eksekutif berpusat pada presiden, wakil presiden, dan kabinet. Kabinet di Indonesia adalah Kabinet Presidensial sehingga para menteri bertanggung jawab kepada presiden dan tidak mewakili partai politik yang ada di parlemen. Meskipun demikian, Presiden saat ini yakni Susilo Bambang Yudhoyono yang diusung oleh Partai Demokrat juga menunjuk sejumlah pemimpin Partai Politik untuk duduk di kabinetnya. Tujuannya untuk menjaga stabilitas pemerintahan mengingat kuatnya posisi lembaga legislatif di Indonesia. Namun pos-pos penting dan strategis umumnya diisi oleh menteri tanpa portofolio partai (berasal dari seseorang yang dianggap ahli dalam bidangnya).
Lembaga Yudikatif sejak masa reformasi dan adanya amandemen UUD 1945 dijalankan oleh Mahkamah Agung, Komisi Yudisial, danMahkamah Konstitusi, termasuk pengaturan administrasi para hakim. Meskipun demikian keberadaan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tetap dipertahankan.