UPAYA MENGKONDISIKAN KAMPANYE YANG
MENGANUT EMPAT PRINSIP YAITU
SEJUK, DAMAI, AMAN, DAN SIMPATIK
DALAM PEMILUKADA NGANJUK
TAHUN 2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Panitia mengindikasikan adanya kampanye tersebung dalam pemilihan Kepala Daerah
(Pilkada) Kabupaten Nganjuk yang dijadwalkan 12 Desember 2012. Kampanye dini
bisa dilakukan oleh pejabat kini (incumbent),
melalui berbagai macam program maupun sosialisasi. Hal itu tentunya memberi
ruang gerak, karena incumbent masih
sebagai kepala daerah. Walaupun ada indikasi kampanye dini Panwas Nganjuk belum
bisa berbuat banyak. Saat ini tahapan untuk pendaftaran calon belum dimulai,
sehingga belum bisa dinyatakan sebagai pelanggaran (Chusna,
2012).
Sementara itu Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Nganjuk Abdul Wahid
menegaskan tidak ada instruksi untuk mendukung salah satu calon dalam pilkada
nantinya, walaupun “incumbent” maju.
PNS tetap netral dan dibebaskan untuk memilih calon yang didukungnya. KPU
Nganjuk akan menyelenggarakan pilkada pada 12 desember 2012. Saat ini sudah
terbentuk PPK dan PPS untuk pilkada tersebut. Terdapat sebanyak PPK yang
tersebar di 20 kecamatan wilayah kabupaten Nganjuk, dan 852 PPS yang duduk
potensial pemilih pemilu (DP4) sebanyak 946.485 pemilih dari sekitar 1.245.000
jiwa warga Nganjuk. Jumlah itu akan diverifikasi oleh PPS untuk selanjutnya
ditetapkan menjadi daftar pemilih tetap (DPT). KPU mengajukan anggaran Rp. 15
miliar untuk pilkada. Namun, anggaran itu hanya diperuntukan guna satu putaran
saja. Jika ada putaran kedua, hal itu akan dibahas dalam pengajuan APBD 2013
(Chusna, 2012).
Berdasarkan uraian di atas maka akan dibahas mengenai upaya untuk menciptakan
situasi kampanye yang sejuk, damai, aman, dan simpatik dalam pemilukada Nganjuk
Tahun 2012 dengan judul: “upaya
mengkondisikan kampanye yang menganut empat prinsip, yaitu sejuk, damai, aman,
dan simpatik dalam Pemilukada Nganjuk 2012”.
1.2 Perumusan
Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, permasalahan yang diangkat dalam
karya tulis ini adalah:
- Bagaimana menciptakan situasi kampanye yang sejuk, damai, aman, dan simpatik dalam pemilukada Nganjuk Tahun 2012?
- Apakah dampak positif yang tercipta dari kampanye yang sejuk, damai, aman dan simpatik dalam pilkada Nganjuk Tahun 2012?
1.3 Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan dari
penulisan karya ini adalah:
- Menguraikan/menjelaskan tentang situasi kampanye yang sejuk, damai,aman dan simpatik dalam pilkada Nganjuk tahun 2012.
- Menguraikan/menjelaskan situasi kampanye setelah terciptanya kampanye yang sejuk,damai,aman dan simpatik serta dampak dari kampanye itu sendiri.
1.4 Manfaat
Penulisan
Adapun manfaat penulisan karya tulis ini
antara lain:
- untuk menciptakan situasi kampanye yang sejuk,damai,aman dan simpatik dari kampanye yang akan dilaksanakan.
- Untuk mencipakan dampak yang positif dari kampanye yang telah dilaksanakan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Pemilu
Pemilu
adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan setiap 5 tahun
sekali. Secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam
hal ini, keberadaan Partai Politik (Parpol) adalah sebagai wakil rakyat (selain
DPD sebagai wakil daerah non parpol ditingkat pusat) yang dipilih oleh rakyat
untuk menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pusat. DPRD (Propinsi dan
tingkat Kabupaten/Kota). Mereka akan bertugas dibidang legistasi dan kebijakan
publik pada tingkatnya masing-masing selama 5 tahun kedepan (Imam, 2009).
Jumlah
calon legislatif (caleg) yang diajukan atau mengajukan diri sebagai caleg
melalui berbagai partai politik (caleg perseorangan untuk DPD) jumlahnya cukup
besar. Bahkan mengesankan sebagai pengisi lowongan pekerjaan yang layak
diperebutkan. Mereka terdiri dari berbagai latar belakang yang sangat beragam,
yang menuju pada satu tujuan yaitu dapat menduduki jabatan legislatif. Oleh
karena jumlahnya yang sangat besar itu, maka mereka harus dipilih dan
disisihkan secara demokratis melalui pemilihan. Dalam konteks tersebut, maka
kampanye sebagai ajang promosi diri, menjadi satu hal yang amat penting untuk
membuka peluang mendapat pekerjaan legislatif tersebut. Oleh karenannya dengan
mengdepankan prinsip keteraturan, ketertiban dan kenyamanan, maka proses
kampanye diatur sedemikian rupa agar dapat berlangsung dengan tertib, santun,
arif dan menyejukkan (Imam, 2009).
Kampanye
politik merupakan upaya terorganisir yang berusaha untuk mempengaruhi proses
pengambilan keputusan dalam kelompok tertentu. Dalam demokrasi kampanye politik
sering menyebut pemilu kampanye, dimana perwakilan yang dipilih atau referendum
diputuskan. Dalam politik modern, kampanye profil yang paling tinggi politik
difokuskan pada calon kepala negara/ kepala pemerintahan, presiden atau perdana
menteri (wikipedia)
Pesan
kampanye berisikan ide-ide bahwa peserta ingin berbagi dengan pemilih. Pesan
sering terdiri dari beberapa poin berbicara tentang isu-isu kebijakan. Poin
meringkas ide utama dari kampanye dan sering diulang untuk menciptakan kesan
abadi dengan pemilih. Dalam pemilu banyak partai oposisi akan mencoba untuk
mendapatkan calon “off pesan” dengan
mengusung kebijakan atau pertanyaan pribadi yang tidak terkait dengan pokok
pembicaraan. Kampanye kebanyakan lebih memilih untuk menyimpan pesan yang luas
untuk menarik pemilih yang paling potensial. Sebuah pesan yang terlalu sempit
dapat menjauhkan pemilih atau memperlambat calon turun dengan menjelaskan
detail. Misalnya, dalam pemilihan presiden 2008 di Amerika John Imccam awalnya
menggunakan pesan yang berfokus pada patriotisme dan pengalaman politik :
“Negara pertama”, kemudian pesan itu berubah untuk mengalihkan perhatian untuk
perannya sebagai “The Maverick asli”
dalam pembentukan politik. Barack Obama berlari pada pesan, konsistensi
sederhana “perubahan” di seluruh kampanyenya. Jika pesan dibuat dengan
hati-hati, hal itu akan menjamin calon kemenangan di pemilu. Untuk calon pemenang,
pesan halus dan kemudian menjadinya agenda politik dikantor (wikipedia).
Dalam
kampanye politik modern, organiasi kampanye akan memiliki struktur yang koheren
personil dalam cara yang sama seperti setiap bisnis dengan ukuran yang
sama(wikipedia).
2.2
Prediksi Jumlah Pemilih di KPU Nganjuk Bertambah
Komisi
Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, memprediksikan jumlah
pemilih saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 12 Desember 2012, akan bertambah
dibanding jumlah pemilih pada Pilkada 2007. Ketua KPU Kabupaten Nganjuk oleh
Juwahir mengemukakan jumlah penduduk di Nganjuk diketahui mencapai 1.218.000
jiwa per april 2012. Jumlah itu lebih banyak daripada saat pilkada 2007 lalu
(Chusna, 2012).
Namun
jumlah itu masih belum final. Saat ini, jumlah penduduk masih dipastikan oleh
pemerintah daerah lewat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab.Nganjuk.
Sesuai dengan jadwal untuk penyerahan daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu
(DP4) paling akhir diserahkan oleh Pemkab ke KPU pada 15 juni mendatang. Jumlah
itu menentukan, sampai berapa besar adanya tambahan jumlah penduduk yang berhak
memberikan suaranya (Chusnal, 2012).
Sampai
saat ini Pemilihan Panitia Kecamatan (PPK) di Nganjuk sudah selesai. PPK sudah
dilantik terlebih dahulu pada awal pekan lalu, sementara untuk Panitia
Pemungutan Suara (PPS) akan dilakukan seleksi tes pada 7 Juni mendatang di
masing-masing kantor kecamatan. Jumlah PPK yang dilantik ada sebanyak 100 PPK
yang tersebar di 20 Kecamatan wilayah Kab. Nganjuk, sementara itu untuk jumlah
PPS yang akan di pilih mencapai 852 PPS yang terbagi di 184 desa. Dalam pilkada
2012, KPU Nganjuk mengajukan anggaran sampai Rp. 15 milyar yang hanya
diperuntukan satu putaran saja. Nominal itu masih diajukan tambahan yang
rencanannya diajukan pada Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2012 sampai Rp. 500
juta. Total anggaran untuk Pilkada itu diajukan ke APBD jika ada putaran kedua.
Setelah
adanya pendataan jumlah pemilih pada pemilu kepala daerah kabupaten nganjuk
pada tanggal 12 desember 2012 , selanjutnya KPU melakukan sosialisasi
kepada beberapa pemilih diantaranya pemilih pemula atau pelajar, masyarakat dan
partai politik. Untuk skema penjelasan dari sosialisasi pemilu kepala daerah
adalah sebagai berikut :
Gambar
2.1 Sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah
2.1 Solusi mengatasi kampanye yang tidak efektif
Sejak masa kampanye pilleg hingga pilpres. Ini hari-hari kita selalu
disuguhkan dengan kampanye. Dari cara-cara yang sejak dahulu sudah dipakai
misalnya, selembaran yang sering dibagikan oleh para sukarelawan, spanduk dan
umbul-umbul yang banyak memenuhi ruang publik, juga kampanye dengan cara-cara
yang lebih modern atau canggih yaitu iklan di televisi dan internet. Semua
kampanye tersebut di tayangkan terus-menerus dengan satu tujuan agar pikiran
dan hati kita tertarik sehingga kita akan memberikan pilihan bagi mereka.
Cara-cara di atas termasuk tidak efektif. Agar terciptanya sebuah kampanye yang
baik. Beberapa faktor yang harus diperhatikan, yakni:
1. Running
Open Seat (menghadapi Incumbent)
Dalam hal ini running open seat
biasannya lebih mudah. Karena semua lawan merupakan “orang baru” dimana semua
calon sama-sama berangkat dari “titik nol”.
Lain halnya dengan incumbent. Biasanya incumbent
memiliki tingkat pengenalan (popularitas), memiliki masalah financial.
2 Wel
Founded (under Founded)
Strategi atau kampanye yang efektif
(terbaik) juga harus menjadi strategi realistis jika memiliki kemampuan
finansial yang cukup, hendaknya membayar staf, menyewa konsultan, menyewa web
dan running iklan di televisi. Jika kekurangan dana. Andaikanlah sukarelawan,
taktik akar rumput. Dan materi kampanye underground.
(utuhtaedini, 2012)
3. Memetakan diri (Calon Anda)
Bagaimana orang melihat anda atau calon
anda, apakah anda atau calon anda memiliki pengalaman dalam politik, bagaimana
dengan bisnis, apakah anda atau calon anda memiliki pengetahuan khusus atau
pengalaman dengan masalah tertentu, apakah anda atau calon anda memiliki kekuatan
di lingkungan tertentu atau demografis, sewa orang yang mengetahui letak
kekuatan dan kelemahan diri anda dan calon anda (utuhtaedini, 2012)
4. Kenali lawan
Apakah dia juga didanai atau kekurangan
dana, apa latar belakang mereka. Kenali lawan sebaik anda mengenali diri anda
atau calon anda.(utuhtaedini, 2012)
5. Isu penting masyarakat
Isu apa yang merupakan isu penting bagi
masyarakat pemilih. Apakah bagi mereka jaminan kesehatan lebih penting
dibanding jaminan pendidikan, atau apakah kepastian hukum yang dianggap penting
bagi pemilih. Kenali dengan baik isu-isu tersebut, kemudian buat pesan kampanye
berdasarkan isu tersebut. Strategi kempanye yang baik akan menyesuaikan dengan
isu-isu dan masalah-masalah terpenting bagi pemilih. Beri apa yang mereka
inginkan, agar pada saat pemilihan tiba mereka akan memberi apa yang anda
inginkan.(utuhtaedini, 2012)
Dengan bekerja berdasarkan kelima faktor tersebut, akan lebih mudah dalam
menyusun strategi kampanye terbaik. Strategi yang tepat akan berbeda untuk
masing-masing kandidat dan untuk setiap pemilihan. Luangkan waktu untuk
memikirkan strategi anda sebelum masuk ke tengah-tengah
pertempuran.(utuhtaedini, 2012).
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kampanye. Beberapa masalah
dan krikitan dari pelaksanaan kampanye yang selama ini dilakukan oleh partai
politik. Adapun masalah dan kritikan tersebut antara lain di jelaskan pada
gambar berikut ini.
2.1 Antusiasme pemuda dalam menyikapi kampanye yang sejuk, damai
aman, dan simpatik dalam pemilukada nganjuk 2012.
a. Tingginya
antusiasme politik pemuda
Tingginya antusiasme politik pemuda dalam politik bisa jadi karena sifat
keingintahuan yang besar, cepat merespon perubahan dan lebih cepat dalam
mengikuti perkembangan yang ada. Akinatnya, pemuda kini cenderung kritis
terhadap lingkungan sekitarnya. Menurut survei litbang kompas untuk pemilu 2009
lalu, menunjukan bahwa pemuda memiliki antusiasme politik yang sangat tinggi.
Bahkan jatuh dari kesan skeptik politik yang meleket padanya. Pemuda memiliki
caranya sendiri dalam mengekspresikan kesadaran politik mereka, bahkan bukan
tidak mungkin, pereferensi politik pemuda yang dianggap pasif, karena selalu
mengikiti orang tuanya kini menjadi pertanyaan terbaik. Bahwa kemungkinan besar
kreatifitas pemuda dalam mengekpresikan pilihan politiknya berpengaruh besar
terhadap preferensi politik masyarakat secara luas. Hal ini, sekali lagi
menunjukan bahwa pemuda adalah sebagai agen penggerak perubahan dalam konteks
politik.
Semakin muda usia pemilih semakin tinggi juga antusiasme mereka terhadap
politik.
Usia 17-21 tahun antusiasme mereka untuk
mengikuti pemilu sebesar 84 persen, usia 22-29 tahun sebesar 80 persen dan
untuk usia 30-40 tahun antusiasme politik mereka lebih rendah. Perkembangan
teknologi informasi mampu mendorong para pemuda untuk selalu mengikiuti
perkembangan politik. Pemuda lebih cepat dalam menangkap maupun merespon
informasi yang berkembang. Massifnya social media dari kalangan pemuda dapat di
contoh. Sehingga social media dapat dimanfaatkan beberapa pihak untuk
membreeding isu-isu politik dikalangan pemuda. Dengan cara disseminasi isu-isu
politik tersebut maka pemuda menjadi peka terhadap perkembangan politik
a. Pemuda
cenderung kritis
Pemuda memang dengan cepat menerima dan beradaptasi terhadap perkembangan.
Sifat seperti ini jika disosialisasikan dalam kesadaran politik maka pemuda
cenderung untuk merespon perubahan. Jika realitas yang anda dikonstruksikan
tidak lagi memenuhi ekspektasi dan harus berubah, maka yang merespon perubahan
untuk pertama kalinya adalah pemuda. Berbagai pergerakan social di
indonesia mulai dari sumpah pemuda, tuntunan mereleka hingga tuntunan
reformasi selalu diinisiasi oleh pemuda. Maka tidak heran jika suatu kampanye
diarahkan untuk memperoleh dukungan pemuda. Jika apa yang dikampanyekan mampu
menyentuh kesadaran mereka, maka mereka akan bergerak dengan sendirinya dan
membawa pengaruh luas pada setiap kelompok masyarakat.(situs islam, 2009)
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
- Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Secara langsung, umum, bebas, rahasia,jujur dan adil dalam negara kesatuan republik indonesia (NKRI) berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
- Kampanye berperan sebagai ajang promosi diri, menjadi satu hal yang amat penting untuk membuka peluang mendapat “pekerjaan” legislatif tersebut.
- Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten nganjuk jatim jawa timur mempredisikan jumlah pemilih saat pilkada 12 desember 2012 akan bertambah dibanding jumlah pemilih pada pemilukada 2007.
- Terciptannya kampanye yang SEDAMANTIK (sejuk damai aman dan simpatik).
- Kampanye yang baik dan efektif adalah kampanye yang mempunyai strategi atau tata cara yang baik
- Semakin muda usia pemilih semakin tinggi antusiasme mereka terhadap politik
3.2 SARAN
Agar terciptanya kampanye yang sejuk, damai, aman dan simpatik berikut
ini adalah
- Jangan tergoda pada kampanye yang mengumbar janji yang tidak pasti dan banyak menghabiskan dana
- Pilihlah pemimpin yang mempunyai loyalitas dan dirasa sungguh memperhatikan masyarakatnya
- Kampanye dapat dilakukan dengan berbagai cara yang modern atau canggih misalnya lewat internet, televisi, radio dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2012. Wikipedia. http://en.wikipedia.org/wiki/political_compaign
(diakses pada tanggal 9 Oktober 2012).
Ainuamri.
2009. Cara kampanye yang paling efektif
dan efisien. http://ainuamri.wordpress.com/2009/03/27/tips-cara-kampanye-yang-paling-efektif-dan-efisien.
(diakses pada tanggal 9 oktober 2012)
Anonim.
2012. Pemuda antara antusiasme dan pengaruhnya terhadap preferensi politik. http://www.gema
nuran.com/2012/09/pemuda-antara-antusiasme-dan-pengaruhnya-terhadap-preferensi-politik/
Anonim.
2009. Kampanye yang paling baik dan efektif. http://umum.kompasiana.com/2009/07/04/kampanye-yang-paling-baik-dan-efektif/
Anonim.
2012. Strategi kampanye politik. http://www.komunitas/independen.com/strategi-kampanye-politik-terbaik-untuk-anda/
Wachjoe. 2009. Tips kampanye inovatif. http://wachjoe.
Wordpress.com/2009/01/08/tips-kampanye-kreatif-inovatif/